TERPENOID
Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan keragaman
struktur yang besar dalam produk alami yang diturunkan dari unit isoprena (C5)
yang bergandengan dalam model kepala ke ekor (head-to-tail), sedangkan
unit isoprena diturunkan dari metabolisme asam asetat oleh jalur asam
mevalonat (mevalonic acid : MVA). Adapun reaksinya adalah
sebagai berikut (Anonim, 2006). Senyawa ini memiliki gugus hidroksi pada atom
C21 dengan titik lelehnya 265_-266_C, dan dari berat molekul 440, rumus molekul
yang diduga adalah C30H48O2.
Tumbuhan-tumbuhan yang ada di alam banyak memiliki
kandungan bahan kimia yang merupakan produk metabolisme sekunder (Robinson,
1995). Meskipun tidak dibutuhkan untuk pertumbuhan, senyawa metabolit sekunder
juga dapat berfungsi sebagai nutrien darurat untuk mempertahankan hidup.
Senyawa metabolit sekunder berbeda dengan metabolit primer. Metabolit primer
ditemukan pada seluruh spesies dan diproduksi dengan menggunakan jalur yang
sama, sedangkan senyawa metabolit sekunder tertentu hanya ditemukan pada
spesies tertentu (Harborne, 1996). Akar wangi (Vetiveria zizanioides
Stapf) merupakan salah satu tumbuhan penghasil metabolit sekunder yaitu
berupa minyak atsiri. Tumbuhan ini menghasilkan vetiver oil yang banyak digunakan dalam pembuatan parfum, kosmetik,
pewangi sabun, obat-obatan, serta pembasmi dan penolak serangga (repellent). Vetiver oil mempunyai aroma yang lembut dan halus karena ester dari
asam vetivenat dan adanya senyawa vetivenol (Departemen Pertanian, 1989). Akar wangi telah
digunakan secara tradisional sebagai tumbuhan obat di banyak negara
(Chomchalow, 2001). Akar wangi (Vetiveria
zizanioides Stapf) mengandung berbagai jenis senyawa seperti golongan
terpenoid, saponin,alkaloid, tanin, dan flavonoid (Harborne, 1988). Isolasi
senyawa terpenoid di Indonesia telah banyak dilakukan dari berbagai sumber
tanaman darat. Steroid adalah senyawa turunan lemak dari terpenoid yang tidak
terhidrolisis. Asal-usul biogenetik steroid mengikuti reaksi pokok yang sama
dengan terpenoid, sehingga mempunyai kerangka dasar karbon yang sama pula
(Robinson, 1995).
Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengidentifikasi
senyawa steroid yang terdapat dalam akar tumbuhan akar wangi (Vetiveria zizanioides S.) yang bersifat
sebagai penolak serangga dan melakukan uji terhadap hama gudang (Sitophilus oryzae L). Melalui penelitian
ini diharapkan dapat diperoleh senyawa steroid yang dapat menolak hama gudang,
sehingga dihasilkan suatu insektisida yang jauh lebih aman, sebagai alternatif
untuk menanggulangi hama tersebut.
Berdasarkan klasifikasi terpenoid, sebagian besar
terpenoid mengandung atom karbon yang jumlahnya merupakan kelipatan lima.
Penyelidikan kimia selanjutnya menunjukkan bahwa sebagian besar terpenoid
mempunyai kerangka karbon yang dibangun oleh dua atau lebih unit C-5 ini
dinamakan karena kerangka karbonnya sama seperti isopren.
Penyelidikan yang lebih seksama lagi mengenai struktur
molekul terpenoid telah mengungkapkan bagaimana unit-unit isoprene tersebut
saling berkaitan secara teratur, dimana “kepala” dari unit yang satu berkaitan
dengan “ekor” dari unit lain. Cara penggabungan “kepala ke ekor” dari unit-unit
isoprene dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa kaidah ini
merupakan cirri khas dari sebagian besar terpenoid sehingga dapat digunakan
sebagai hipotesa dalam menentukan struktur terpenoid. Tetapi pada beberapa
monoterpen tidak mengikuti kaidah isoprene.
Sebagian besar terpenoid mempunyai kerangka karbon
yang dibangun oleh dua atau lebih unit C-5 yang disebut isopren. Klasifikasi
terpenoid ditentukan dari unit isopren atau unit C-5 penyusun senyawa tersebut.
Senyawa umum biosintesa terpenoid dengan terjadinya 3 reaksi dasar, yaitu:
1. Pembentukan isoprene aktif
berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat.
2. Penggabungan senyawa dan
ekor dua unit isopren akan membentuk mono-, seskui-, di-, sester-, dan poli-terpenoid.
3. Pengabungan ekor dan ekor
dari unit C15 atau C20 menghasilkan terpenoid atau steroid.
Senyawa terpenoid dapat dikelompokkan sebagai berikut
:
Nama
|
Rumus
|
Sumber
|
Monoterpen
|
C10H16
|
Minyak Atsiri
|
Seskuiterpen
|
C15H24
|
Minyak Atsiri
|
Diterpen
|
C20H32
|
Resin Pinus
|
Triterpen
|
C30H48
|
Saponin, Damar
|
Tetraterpen
|
C40H64
|
Pigmen, Karoten
|
Politerpen
|
(C5H8)n
n 8
|
Karet Alam
|
Monoterpen
Monoterpeoid merupakan senyawa essence dan
memiliki dan memiliki bau yang spesifik yang dibangun oleh 2 unti isopren atau
dengan jumlah atom karbon 10. Lebih dari 1000 jenis senyawa monoterpenoid telah
diisolasi dari tumbuhan tingkat tinggi, binatang laut, serangga, dan jenis
vertebrata dan struktur senyawanya telah diketahui.
Struktur dari senyawa monoterpenoid yang telah dikenal
merupakan perbedaan dari 38 jenis kerangka yang berbeda, sedangkan prinsip
dasar penyusunannya tetap sebagai penggabungan kepala dan ekor dari 2 unit
isoprene. Struktur monoterpenoid dapat berupa rantai terbuka dan tertutup atau
siklik. Senyawa monoterpenoid banyak dimanfaatkan sebagai antiseptik,
ekspektoran, spasmolotik, dan sedatif. Disamping itu monoterpenoid yang sudah
banyak dikenal banyak dimanfaatkan sebagai bahan pemberi aroma makanan dan
parfum dan ini banyak digunakan komersial dalam perdagangan.
Dari segi biogenetik, perubahan geraniol nerol dan
linaol dari salah satu menjadi yang lain berlangsung sebagai akibat reaksi
isomerisasi. Ketiga alkohol ini yang berasal dari hidrolisa geranil pirofosfat
(GPP) dapat menjadi reaksi-reaksi sekunder, misalnya dehidrasi menghasilkan
mirsen, oksidasi menghasilkan sitral dan oksidasi reduksi menghasilkan
sitronelal.
Peubahan GPP in vivo menjadi senyawa-senyawa
monoterpen siklik dari segi biogenetic disebabkan reaksi siklisasi yang diikuti
oleh reaksi-reaksi sekunder. Senyawa seperti monoterpenoid mempunyai kerangka
karbon yang banyak variasinya. Oleh karena itu penetapan struktur merupakan hal
yang penting. Jenis kerangka karbon monoterpenoid antara lain dapat ditetapkan
oleh reaksi dehidrogenasi menjadi senyawa aromatik. Penetapan struktur
selanjutnya adalah melalui penetapan gugus fungsi dari senyawa yang
bersangkutan.
Seskuiterpen
Seskuiterpenoid merupakan senyawa terpenoid yang
dibangun oleh 3 unit isoprene yang terdiri dari kerangka unit asiklik atau
bisiklik dengan kerangka naphtalen. Senyawa terpenoid mempunyai boiaktifitas
yang cukup besar, diantaranya sebagai antifeedant, hormone, antimikroba,
antibiotic dan toksin sebagai regulator pertumbuhan tanaman dan pemanis.
Senyawa-senyawa seskuiterpen diturunkan dari
cis-farnesil pirofosfat dan trans farnesil piropospat melaului reaksi siklisasi
dan reaksi sekunder lain. Kedua isomer farnesil piropospat ini dihasilkan dari
melalui mekanisme yang sama seperti isomerisasi abtara geranil dan nerol.
Diterpen
Diterpenoid merupakan senyawa yang mempunyai 20 atom
karbon yang dibangun oleh 4 unti isoprene. Senyawa ini mempunyai bioaktifitas
yang cukup luas yaitu sebagai hormone pertumbuhan tanaman, podolakton inhibitor
pertumbuhan tanaman, antifeedant serangga, inhibitor tumor, senyawa pemanis,
abtifouling dan anti karsinogenik. Senyawa diterpenoid dapat membentuk asiklik,
bisiklik, trisiklik, dan tetrasiklik. Tata nama yang digunakan merupakan tata
nama trivial.
Terpenoid tidak teratur
Terpenoid merupakan komponen penyusun minyak
atsiri. Terpenoid secara luas tersebar di alam, sebagian besar ditemukan
di tumbuhan tingkat tinggi. Terpenoid terdiri atas beberapa senyawa antara lain
minyak atsiri yang tersusun atas monoterpenoid, seskuiterpenoid yang mudah
menguap; Triterpenoid yang sukar menguap; Triterpenoid dan steroid yang tidak
menguap dan pigmen karetonoid.
Jahe adalah tanaman rimpang yang sangat populer
sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang
menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton
bernama zingeron. Selain zingeron, juga ada senyawa oleoresin (gingerol,
shogaol), senyawa paradol yang turut menyumbang rasa.
Jahe merupakan rimpang dari tanaman bernama ilmiah Zingiber Officinale Roscoe.
Jahe merupakan rimpang dari tanaman bernama ilmiah Zingiber Officinale Roscoe.
Jahe sering kita temui sehari-hari. Banyak manfaat
yang kita dapat dari penggunaan jahe. Diantaranya sebagai bumbu masak, pemberi
aroma, dan rasa pada roti, kue, biscuit, kembang gula, serta berbagai minuman
(bandrek, sekoteng, dan sirup). Jahe juga dapat digunakan pada obat tradisional
sebagai obat sakit kepala, obat batuk, masuk angin,untuk mengobati gangguan
pada saluran pencernaan, stimulansia, diuretik, rematik, menghilangkan rasa
sakit, obat antimual dan mabuk perjalanan, karminatif (mengeluarkan gas dari
perut), kolera, diare, sakit tenggorokan, difteria, neuropati, sebagai penawar
racun ular dan sebagai obat luar untuk mengobati gatal digigit serangga,
keseleo, bengkak serta memar. Kandungan senyawa dalam jahe ada 2 golongan
senyawa berdasarkan kemudahan menguap, yaitu golongan senyawa volatil (mudah
menguap) dan golongan non-volatil. Senyawa yang menyebabkan pedas diatas
merupakan senyawa non-volatil.
Jika kita menumbuk seruas jahe, maka akan timbul aroma
khas yang kuat, dan jika kita hirup akan memberi suasana hangat di hidung kita.
Aroma khas ini berasal dari minyak atsiri yang terkandung didalamnya. Minyak
astiri merupakan senyawa volatil atau mudah menguap, sehingga baunya tercium
oleh hidung kita. Minyak ini juga menyebabkan rasa jahe yang khas. Minyak
atsiri dalam jahe merupakan gabungan dari senyawa terpenoid yang
terdiri dari senyawa-senyawa seskuiterpena, zingiberena, bisabolena, sineol,
sitral, zingiberal (ada yang menyebut zingiberol, tapi keduanya adalah senyawa
berbeda; zingiberal mengandung gugus aldehid, sedangkan zingiberol mengandung
gugus hidroksida,-OH), felandren (phellandrena),borneol, sitronellol,
geranial, linalool, limonene, kamfena. Minyak atsiri yang terkandung dalam jahe
antara 1 sampai 3 %. Jahe menghambat agregasi platelet sehingga dapat mencegah
serangan jantung dan stroke (Srivastava, et al, 1964). Pemberian jahe terhadap pasien
dengan penyakit arteri koroner menyebabkan pasien tersebut menghasilkan
penurunan dalam agregasi platelet (Bordia, A, 1997). Tingginya kandungan
mineral ini dalam jahe membuat jahe cocok sebagai obat kejang otot, depresi,
hipertensi, lemah otot, kebingungan, perubahan kepribadian, mual, kekurangan
koordinasi dan penyakit gastrointestinal. Tingginya kandungan potassium dalam
jahe akan melindungi tubuh dari kedinginan, kelumpuhan, sterilitas, kelemahan
otot, lesu mental, kebingungan, kerusakan ginjal dan kerusakan hati.
Sifat – sifat umum senyawa terpenoid :
a) Sifat – sifat fisika dari
terpenoid adalah :
1. Dalam keadaan segar merupakan
cairan tidak berwarna, tetapi jika teroksidasi warna akan berubah menjadi
gelap.
2. Mempunyai bau yang khas
3. Indeks bias tinggi
4. Kebanyakan optik aktif
5. Kerapatan lebih kecil dari air
6. Larut dalam pelarut organik eter
dan alkohol
b) Sifat kimia dari terpenoid adalah
:
1. Senyawa tidak jenuh ( rantai
terbuka ataupun siklik )
2. Isoprenoid kebanyakan bentuknya khiral
dan terjadi dalam dua bentuk enantiomer
PERMASALAHAN :
1. Bagaimana cara untuk mengetahui
bahwa dari suatu tumbuhan itu terkandung terpenoid ?
2. Jelaskan kegunaan terpenoid dalam
kehidupan sehari – hari ?
3. Coba jelaskan apa yanga anda
ketahui tentang teknik destilasi dalam proses mendapatkan minyak atsiri ?