Rabu, 22 Agustus 2018

PEMBENTUKAN LEMAK DALAM TUBUH

Asam lemak merupakan sekelompok senyawa hidrokarbon yang berantai panjang dengan gugus karboksilat pada ujungnya. Asam lemak memiliki empat peranan utama. Pertama, asam lemak merupakan unit penyusun fosfolipid dan glikolipid. Molekul-molekul amfipatik ini merupakan komponen penting bagi membran biologi.Kedua, banyak protein dimodifikasi oleh ikatan kovalen asam lemak, yang menempatkan protein-protein tersebut ke lokasi-lokasinya pada membran . Ketiga, asam lemak merupakan molekul bahan bakar. Asam lemak disimpan dalam bentuk triasilgliserol, yang merupakan ester gliserol yang tidak bermuatan. Triasilgliserol disebut juga lemak netral atau trigliserida. Keempat, derivat asam lemak berperan sebagai hormon dan cakra intrasel.

Lipid adalah kelompok yang luas dari senyawa organik yang beragam dan terbentuk secara alami. Lipid memainkan peran besar dalam hal penyimpanan energi dan struktur sel. Mereka dibagi menjadi empat kelompok utama yang terdiri dari lemak, lipid, hormon dan steroid. Perbedaan antara lemak dan lipid adalah lemak merupakan bagian dari lipid.
Lipid adalah kelompok besar macronutrien yang memainkan peran utama sebagai molekul struktural dan sumber energi. Trigliserida, fosfolipid, dan steroid adalah jenis lipid yang berbeda yang ditemukan di dalam tubuh. Dua jenis trigliserida adalah lemak dan minyak. Perbedaan utama antara lipid dan lemak adalah bahwa lipid adalah kelompok biomolekul yang luas sedangkan lemak adalah jenis lipid. Lemak disimpan di jaringan adiposa dan di bawah kulit binatang. Ini terutama digunakan sebagai molekul penyimpanan energi dalam tubuh. Sebagian besar steroid dalam tubuh berfungsi sebagai hormon. Fosfolipid terutama terjadi di membran sel.
Lipid, selain protein, karbohidrat, dan vitamin, juga merupakan senyawa organik yang dibutuhkan oleh tubuh. Lipid tidak larut dalam air dan termasuk lemak dan minyak. Mereka juga memiliki struktur berantai panjang. Lipid memainkan peran penting dalam tubuh karena mereka mengeluarkan zat yang mengatur suhu tubuh dan memberi perlindungan pada sel-sel saraf kita. Lipid juga bisa menjadi sumber energi seperti karbohidrat, tetapi lemak berlebih yang tidak diambil oleh tubuh bisa disimpan sebagai lemak tubuh.
Istilah “lipid” umumnya meliputi: minyak, lemak, dan zat mirip lemak. Ada dua jenis lipid yang bisa kita dapatkan dari makanan yang kita makan: lipid jenuh dan lipid tak jenuh. Lipid bisa dalam bentuk minyak ketika mereka dalam bentuk cair pada suhu kamar, dan mereka juga bisa disebut lemak ketika dalam bentuk padat pada suhu kamar. Oleh karena itu, lipid mengambil dua bentuk: minyak yang merupakan cairan dan lemak yang merupakan padatan.
Sementara itu, lemak hanya mengambil satu bentuk dan itu adalah bentuk padat. Karena lemak dalam keadaan padat, itu adalah implikasi bahwa struktur kimianya jauh lebih sederhana dibandingkan dengan lipid yang mengambil dua bentuk zat-cair dan padat. Selain itu, lemak adalah sumber energi terkonsentrasi paling tinggi. Terakhir, metabolisme bentuk lipid lainnya jauh lebih cepat dibandingkan dengan lemak.
Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi (Guyton, 2007). Lemak yang terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas pada saat dicerna dalam usus. Keempat unsur lemak ini akan diserap dari usus dan masuk kedalam darah.

Lemak tidak larut dalam air, berarti lemak juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka di dalam plasma darah, lemak akan berikatan dengan protein spesifik membentuk suatu kompleks makromolekul yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini disebut lipoprotein. Berdasarkan komposisi, densitas, dan mobilitasnya, lipoprotein dibedakan menjadi kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL). Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda dan dipecah serta dibuang dengan cara yang sedikit berbeda. Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen (Adam, 2009).



 a. jalur eksogen

Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolestrol. Trigliserida & kolesterol dalam usus halus akan diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus. Trigliserida akan diserap sebagai asam lemak bebas sedangkan kolestrol, sebagai kolestrol. Di dalam usus halus asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi trigliserida, sedangkan kolestrol mengalami esterifikasi menjadi kolestrol ester. Keduanya bersama fosfolipid dan apolipoprotein akan membentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah. Trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase yang berasal dari endotel, sehingga terbentuk asam lemak bebas (free fatty acid) dan kilomikron remnant (Adam, 2009).

Asam lemak bebas dapat disimpan sebagai trigliserida kembali di jaringan lemak (adiposa), tetapi bila terdapat dalam jumlah yang banyak sebagian akan diambil oleh hati menjadi bahan untuk pembentukan trigiserid hati. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lemak, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (Adam, 2009).

Kilomikron remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas. Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur  endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati. Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah (Adam, 2009).


 b. jalur endogen

Pembentukan trigliserida dan kolesterol disintesis oleh hati diangkut secara endogen dalam bentuk VLDL.VLDL akan mengalami hidrolisis dalam sirkulasi oleh lipoprotein lipase yang juga menghidrolisis kilomikron menjadi IDL(Intermediate Density Lipoprotein). Partikel IDL kemudian diambil oleh hati dan mengalami pemecahan lebih lanjut menjadi produk akhir yaitu LDL.LDL akan diambil oleh reseptor LDL di hati dan mengalami katabolisme.LDL ini bertugas menghantar kolesterol kedalam tubuh. HDL berasal dari hati dan usus sewaktu terjadi hidrolisis kilomikron dibawah pengaruh enzim lecithin cholesterol acyltransferase (LCAT). Ester kolesterol ini akan mengalami perpindahan dari HDL kepada VLDL dan IDL sehingga dengan demikian terjadi kebalikan arah transpor kolesterol dari perifer menuju hati.Aktifitas ini mungkin berperan sebagai sifat antiterogenik (Adam, 2009).


c.           Jalur Reverse Cholesterol Transport


HDL dilepaskan sebagai partikel kecil miskin kolestrol yang mengandung apolipoprotein (apo) A, C, E dan disebut HDL nascent. HDL nascent berasal dari usus halus dan hati, mempunyai bentuk gepeng dan mengandung apolipoprotein A1. HDL nascent akan mendekati makrofag untuk mengambil kolestrol yang tersimpan di makrofag. Setelah mengambil kolestrol dari makrofag, HDL nascent berubah menjadi HDL dewasa yang berbetuk bulat. Agar dapat diambil oleh HDL nascent, kolestrol di bagian dalam makrofag harus dibawa ke permukaan membran sel makrofag oleh suatu transporter yang disebut adenosine triphosphate binding cassette transporter 1 atau ABC 1. Setelah mengambil kolestrol bebas dari sel makrofag, kolestrol bebas akan diesterifikasi menjadi kolestrol ester oleh enzim lecithin cholesterol acyltransferase (LCAT). Selanjutnya sebagian kolestrol ester yang dibawa oleh HDL akan mengambil dua jalur. Jalur pertama ialah ke hati dan ditangkap oleh scavenger receptor class B type I dikenal dengan SR-B1. Jalur kedua adalah kolestrol ester dalam HDL akan dipertukarkan dengan trigliserid dari VLDL dan IDL dengan bantuan cholestrol ester transfer protein (CETP). Dengan demikian fungsi HDL sebagai penyerap kolestrol dari makrofag mempunyai dua jalur yaitu langsung ke hati dan jalur tidak langsung melalui VLDL dan IDL untuk membawa kolestrol kembali ke hati (Adam, 2009).



Permasalahan : 

Apa yang menyebabkan lemak sulit larut dalam tubuh ? padahal kita tau bahwa tubuh  juga sangat membutuhkan lemak sebagai sumber energi !

3 komentar:

  1. baiklah saya akan menjawab permasalahan :
    Lemak bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air), untuk melarutkan lemak dibutuhkan pelarut khusus seperti eter, klorofom dan benzen. Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak juga merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Lemak juga termasuk pembangun dasar jaringan tubuh karena ikut berperan dalam membangun membran sel dan membran beberapa organel sel.
    Lemak Jenuh, yaitu struktur lemak dengan hidrokarbon ikatan tunggal yang berbahaya bagi tubuh manusia karena dapat melekat dan dan menggumpal sehingga dapat mengganggu sistem peredaran darah. bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan pada umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Lemak jenuh kebanyakan berasal dari hewan, seperti daging, susu murni, dll.
    Lemak tak jenuh, yaitu struktur lemak dengan hidrokarbon dengan satu atau lebih ikatan rangkap (ganda) yang dapat menguntungkan tubuh. bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umunya berwujud cair pada suhu kamar. Lemak tak jenuh kebanyakan berasal dari tumbuhan, contohnya lemak dari buah alpukat dan kacang-kacangan.

    BalasHapus
  2. menurut pendapat saya setelah memebaca beberapa literatur,
    Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-CH2-CH2-)maka lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang non polar atau organik seperti: eter, Chloroform, atau benzol
    Lemak dan minyak itu kan masuk kedalam golongan lipid, dan lipid itu mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform.

    BalasHapus
  3. Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-CH2-CH2-)maka lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang non polar atau organik seperti: eter, Chloroform, atau benzol. Di dalam tubuh terdapat banyak air,
    Apa yang terjadi ketika mencampurkan beberapa tetes minyak dalam air? Kamu dapat melihat tetesan minyak tersebut cenderung menyatu. Hal yang sama terjadi pada lipid dalam tubuh kita. Molekul yang bersifat hidrofobik seperti lipid memiliki kecenderungan untuk berkumpul membentuk droplet pada lingkungan cair di tubuh kita . Karena enzim pencernaan lipid, yaitu lipase bersifat larut air, enzim tersebut tidak dapat menembus hingga bagian terdalam droplet lipid . Akibatnya, lipase hanya memecah komponen yang di permukaan. Oleh karena itu, terdapat proses khusus bernama emulsifikasi yang mengubah droplet lipid menjadi partikel kecil-kecil dengan tujuan menambah luas permukaan yang dapat dijangkau enzim lipase. Peran tersebut dilakukan oleh asam empedu

    BalasHapus