PEMBENTUKAN
LEMAK DALAM TUBUH
Asam lemak merupakan sekelompok senyawa hidrokarbon yang
berantai panjang dengan gugus karboksilat pada ujungnya. Asam lemak memiliki
empat peranan utama. Pertama, asam lemak merupakan unit penyusun fosfolipid dan
glikolipid. Molekul-molekul amfipatik ini merupakan komponen penting bagi
membran biologi.Kedua, banyak protein dimodifikasi oleh ikatan kovalen asam
lemak, yang menempatkan protein-protein tersebut ke lokasi-lokasinya pada
membran . Ketiga, asam lemak merupakan molekul bahan bakar. Asam lemak disimpan
dalam bentuk triasilgliserol, yang merupakan ester gliserol yang tidak
bermuatan. Triasilgliserol disebut juga lemak netral atau trigliserida.
Keempat, derivat asam lemak berperan sebagai hormon dan cakra intrasel.
Lipid adalah
kelompok yang luas dari senyawa organik yang beragam dan terbentuk secara
alami. Lipid memainkan peran besar dalam hal penyimpanan energi dan struktur
sel. Mereka dibagi menjadi empat kelompok utama yang terdiri dari lemak, lipid,
hormon dan steroid. Perbedaan antara lemak dan lipid adalah lemak merupakan
bagian dari lipid.
Lipid adalah
kelompok besar macronutrien yang memainkan peran utama sebagai molekul
struktural dan sumber energi. Trigliserida, fosfolipid, dan steroid adalah
jenis lipid yang berbeda yang ditemukan di dalam tubuh. Dua jenis trigliserida
adalah lemak dan minyak. Perbedaan utama antara lipid dan lemak adalah bahwa
lipid adalah kelompok biomolekul yang luas sedangkan lemak adalah jenis lipid.
Lemak disimpan di jaringan adiposa dan di bawah kulit binatang. Ini terutama
digunakan sebagai molekul penyimpanan energi dalam tubuh. Sebagian besar
steroid dalam tubuh berfungsi sebagai hormon. Fosfolipid terutama terjadi di
membran sel.
Lipid, selain
protein, karbohidrat, dan vitamin, juga merupakan senyawa organik yang
dibutuhkan oleh tubuh. Lipid tidak larut dalam air dan termasuk lemak dan
minyak. Mereka juga memiliki struktur berantai panjang. Lipid memainkan peran
penting dalam tubuh karena mereka mengeluarkan zat yang mengatur suhu tubuh dan
memberi perlindungan pada sel-sel saraf kita. Lipid juga bisa menjadi sumber
energi seperti karbohidrat, tetapi lemak berlebih yang tidak diambil oleh tubuh
bisa disimpan sebagai lemak tubuh.
Istilah
“lipid” umumnya meliputi: minyak, lemak, dan zat mirip lemak. Ada dua jenis
lipid yang bisa kita dapatkan dari makanan yang kita makan: lipid jenuh dan
lipid tak jenuh. Lipid bisa dalam bentuk minyak ketika mereka dalam bentuk cair
pada suhu kamar, dan mereka juga bisa disebut lemak ketika dalam bentuk padat
pada suhu kamar. Oleh karena itu, lipid mengambil dua bentuk: minyak yang
merupakan cairan dan lemak yang merupakan padatan.
Sementara itu,
lemak hanya mengambil satu bentuk dan itu adalah bentuk padat. Karena lemak
dalam keadaan padat, itu adalah implikasi bahwa struktur kimianya jauh lebih
sederhana dibandingkan dengan lipid yang mengambil dua bentuk zat-cair dan
padat. Selain itu, lemak adalah sumber energi terkonsentrasi paling tinggi.
Terakhir, metabolisme bentuk lipid lainnya jauh lebih cepat dibandingkan dengan
lemak.
Lemak yang
beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil
produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan
energi (Guyton, 2007). Lemak yang terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi
kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas pada saat dicerna
dalam usus. Keempat unsur lemak ini akan diserap dari usus dan masuk kedalam
darah.
Lemak tidak
larut dalam air, berarti lemak juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak
dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka di dalam plasma darah, lemak akan
berikatan dengan protein spesifik membentuk suatu kompleks makromolekul yang
larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid)
dengan protein ini disebut lipoprotein. Berdasarkan komposisi, densitas, dan
mobilitasnya, lipoprotein dibedakan menjadi kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL). Setiap jenis lipoprotein memiliki
fungsi yang berbeda dan dipecah serta dibuang
dengan cara yang sedikit berbeda. Lemak dalam darah diangkut dengan dua
cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen (Adam, 2009).
a. jalur eksogen
Makanan berlemak
yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolestrol. Trigliserida &
kolesterol dalam usus halus akan diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus.
Trigliserida akan diserap sebagai asam lemak bebas sedangkan kolestrol, sebagai
kolestrol. Di dalam usus halus asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi
trigliserida, sedangkan kolestrol mengalami esterifikasi menjadi kolestrol
ester. Keduanya bersama fosfolipid dan apolipoprotein akan membentuk partikel
besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke
dalam aliran darah. Trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami penguraian oleh
enzim lipoprotein lipase yang berasal dari endotel, sehingga terbentuk asam
lemak bebas (free fatty acid) dan
kilomikron remnant (Adam, 2009).
Asam lemak bebas
dapat disimpan sebagai trigliserida kembali di jaringan lemak (adiposa), tetapi
bila terdapat dalam jumlah yang banyak sebagian akan diambil oleh hati menjadi
bahan untuk pembentukan trigiserid hati. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi
dari lemak, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk
ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses
pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis.
Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan
dan disebut sebagai asam lemak bebas (Adam,
2009).
Kilomikron
remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas.
Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang
akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu
proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan
melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ
hati akan mendistribusikan kolesterol
ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur
endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah
diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati. Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan
enzim yang disebut HMG Koenzim-A
Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah (Adam, 2009).
b. jalur endogen
Pembentukan
trigliserida dan kolesterol disintesis oleh hati diangkut secara endogen dalam
bentuk VLDL.VLDL akan mengalami hidrolisis dalam sirkulasi oleh lipoprotein lipase yang juga
menghidrolisis kilomikron menjadi IDL(Intermediate
Density Lipoprotein). Partikel IDL kemudian diambil oleh hati dan mengalami
pemecahan lebih lanjut menjadi produk akhir yaitu LDL.LDL akan diambil oleh
reseptor LDL di hati dan mengalami katabolisme.LDL ini bertugas menghantar
kolesterol kedalam tubuh. HDL berasal dari hati dan usus sewaktu terjadi
hidrolisis kilomikron dibawah pengaruh enzim lecithin cholesterol acyltransferase (LCAT). Ester kolesterol ini
akan mengalami perpindahan dari HDL kepada VLDL dan IDL sehingga dengan
demikian terjadi kebalikan arah transpor kolesterol dari perifer menuju
hati.Aktifitas ini mungkin berperan sebagai sifat antiterogenik (Adam, 2009).
c.
Jalur Reverse
Cholesterol Transport
HDL dilepaskan
sebagai partikel kecil miskin kolestrol yang mengandung apolipoprotein (apo) A,
C, E dan disebut HDL nascent. HDL nascent berasal dari usus halus dan
hati, mempunyai bentuk gepeng dan mengandung apolipoprotein A1. HDL nascent
akan mendekati makrofag untuk mengambil kolestrol yang tersimpan di makrofag.
Setelah mengambil kolestrol dari
makrofag, HDL nascent berubah menjadi
HDL dewasa yang berbetuk bulat. Agar dapat diambil oleh HDL nascent, kolestrol di bagian dalam
makrofag harus dibawa ke permukaan membran sel makrofag oleh suatu transporter
yang disebut adenosine triphosphate
binding cassette transporter 1 atau ABC 1. Setelah mengambil kolestrol
bebas dari sel makrofag, kolestrol bebas akan diesterifikasi menjadi kolestrol
ester oleh enzim lecithin cholesterol
acyltransferase (LCAT). Selanjutnya sebagian kolestrol ester yang dibawa
oleh HDL akan mengambil dua jalur. Jalur pertama ialah ke hati dan ditangkap
oleh scavenger receptor class B type I dikenal dengan SR-B1. Jalur kedua adalah
kolestrol ester dalam HDL akan dipertukarkan dengan trigliserid dari VLDL dan
IDL dengan bantuan cholestrol ester
transfer protein (CETP). Dengan demikian fungsi HDL sebagai penyerap
kolestrol dari makrofag mempunyai dua jalur yaitu langsung ke hati dan jalur
tidak langsung melalui VLDL dan IDL untuk membawa kolestrol kembali ke hati
(Adam, 2009).
Permasalahan :
Apa yang menyebabkan lemak sulit larut dalam tubuh ? padahal kita tau bahwa tubuh juga sangat membutuhkan lemak sebagai sumber energi !
baiklah saya akan menjawab permasalahan :
BalasHapusLemak bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air), untuk melarutkan lemak dibutuhkan pelarut khusus seperti eter, klorofom dan benzen. Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak juga merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Lemak juga termasuk pembangun dasar jaringan tubuh karena ikut berperan dalam membangun membran sel dan membran beberapa organel sel.
Lemak Jenuh, yaitu struktur lemak dengan hidrokarbon ikatan tunggal yang berbahaya bagi tubuh manusia karena dapat melekat dan dan menggumpal sehingga dapat mengganggu sistem peredaran darah. bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan pada umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Lemak jenuh kebanyakan berasal dari hewan, seperti daging, susu murni, dll.
Lemak tak jenuh, yaitu struktur lemak dengan hidrokarbon dengan satu atau lebih ikatan rangkap (ganda) yang dapat menguntungkan tubuh. bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umunya berwujud cair pada suhu kamar. Lemak tak jenuh kebanyakan berasal dari tumbuhan, contohnya lemak dari buah alpukat dan kacang-kacangan.
menurut pendapat saya setelah memebaca beberapa literatur,
BalasHapusKarena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-CH2-CH2-)maka lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang non polar atau organik seperti: eter, Chloroform, atau benzol
Lemak dan minyak itu kan masuk kedalam golongan lipid, dan lipid itu mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform.
Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-CH2-CH2-)maka lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang non polar atau organik seperti: eter, Chloroform, atau benzol. Di dalam tubuh terdapat banyak air,
BalasHapusApa yang terjadi ketika mencampurkan beberapa tetes minyak dalam air? Kamu dapat melihat tetesan minyak tersebut cenderung menyatu. Hal yang sama terjadi pada lipid dalam tubuh kita. Molekul yang bersifat hidrofobik seperti lipid memiliki kecenderungan untuk berkumpul membentuk droplet pada lingkungan cair di tubuh kita . Karena enzim pencernaan lipid, yaitu lipase bersifat larut air, enzim tersebut tidak dapat menembus hingga bagian terdalam droplet lipid . Akibatnya, lipase hanya memecah komponen yang di permukaan. Oleh karena itu, terdapat proses khusus bernama emulsifikasi yang mengubah droplet lipid menjadi partikel kecil-kecil dengan tujuan menambah luas permukaan yang dapat dijangkau enzim lipase. Peran tersebut dilakukan oleh asam empedu